Anis Bin Bin - Tledekan - Sulingan

Rabu, Maret 23, 2016 Unknown 1 Comments


Anis Bin Bin - Tledekan - Sulingan 

1 komentar:

Breeding murai batu DMD BF Bogor: Trah Bimasakti dan Brimob paling diminati

Rabu, Maret 23, 2016 Unknown 0 Comments

Breeding murai batu DMD BF Bogor
Om Heri (kanan) berkongsi dengan Om Sakum.
Jumlah penangkar murai batu di berbagai daerah dari waktu ke waktu terus bertambah. Apabila tidak disiasati secara cerdas, tentu susah bersaing dengan penangkar lainnya, terutama dalam menjaga kestabilan harga.
Hal inilah yang sejak awal disadari Om Heri serta Om Sakum, duet pemilik breeding murai batu DMD Bird Farm yang berlokasi di Jalan AMD RT 08 / RW 03, Ciseeng, Parung, Bogor. Keduanya memiliki latarbelakang yang sama, yakni sesama kicaumania alias penggemar burung kicauan.
Untuk dapat memenangi persaingan, atau setidaknya mampu bersaing, DMD BFmenggunakan materi induk berkualitas, bahkan eks jawara lapangan, antara lain Bimasakti dan Brimob.
Dari sembilan petak kandang yang menyatu dengan rumah Om Heri tersebut, dua di antaranya dihuni murai batu Bimasakti dan pasangannya, serta Brimob dan betinanya.
“Anakan dari trah Bimasakti dan trah Brimob inilah yang terbilang laris manis. Banyak peminat, sehingga mereka harus rela antre menunggu anakannya,” tutur Om Heri.
Untuk materi induk jantan lainnya, Om Heri dan Om Sakum mengoleksinya dari hasil hunting burung-burung juara latberan.
“Yang kita colok sebagai calon indukan adalah burung berkualitas, meski tidak tidak harus juara pertama. Yang penting materinya bagus, mentalnya hebat, dan gaya tempurnya bagus. Itulah yang kita colok untuk dijadikan induk jantan. Induk betina berasal dari rekan-rekan penangkar lainnya,” tambahnya.
Dengan cara seperti inilah, duet Om Heri dan Om Sakum mampu mengembangkan usaha ternak murai batunya lumayan pesat. Meski belum genap setahun berdiri, produk DMD BF sudah laris-manis diminati para pemain dan penggemar burung rumahan.
Buktinya, begitu menetas, anakan murai batu sudah langsung dibooking. Bahkan peminat harus antre alias indent untuk mendapatkan anakannya.
Petak-petak kandang itu tertata rapi, berjejer, dengan dinding dari batako. Setiap petak memiliki ukuran 1,5 x 1 m2 dan tinggi 2 meter. Khusus bagian depan terbuat dari kawat halus (strimin), agar pasangan induk murai batu terbiasa dengan lalu-lalang manusia.
Agar burung lebih nyaman, bagian dalam kandang dibuat semacam taman air yang mengalirkan gemiricik suara air yang mengalir setiap saat. Pepohonan kecil juga melengkapi kandang ternak. Suasana alami ini membuat pasangan induk merasa lebih nyaman sehingga cepat berproduksi.
Breeding murai batu DMD BF Bogor
Kandang ternak murai batu dibuat nyaman, dilengkapi taman air di dalamnya.
Kotak sarang ditempatkan di bagian atas depan, sehingga pemilik / perawat tak perlu masuk ke dalam kandang, baik saat memanen maupun mengecek telur. Sebab kotak sarang cukup dibuka dari luar.
Untuk memenuhi kebutuhan pakannya, selain mengandalkan voer, DMD BF juga memberikan EF berupa jangkrik, ulat hongkong, dan kroto. Penggunaan kroto hanya sedikit, namun jangkrik dan ulat hongkong diberikan secara ad libitum (tak terbatas / sekenyangnya).
Menurut Om Heri, pemberian ulat hongkong dapat memacu kesuburan (fertility) dan daya tetas (hatchability) indukan. Buktinya, induk betina rata-rata bisa bertelur empat butir, dan semuanya menetas.
Breeding murai batu DMD BF Bogor
Anakan murai batu baru saja menetas.
Jika sudah menetas, anakan dibiarkan dalam perawatan induknya hingga umur 5 hari. Setelah itu dipanen: dipindah ke dalam boks inkubator dengan lampu penghangat 5 Watt.
Anakan murai batu dibesarkan dengan cara diloloh. Untuk meloloh anakan murai batu, Om Heri dibantu sang istri. Hal ini terus dilakukan sampai anakan belajar makan sendiri (umur 1 bulan).
Breeding murai batu DMD BF Bogor
Anakan murai batu dalam boks inkubator.
Selanjutnya, dilakukan pemasangan ring dengan kode DMD BF-Dewa Bahari. Pasalnya, breeding murai batu ini merupakan kongsi antara Om Heri dan Om Sakum.
Anakan murai batu yang sudah bisa makan sendiri ini biasanya langsung diambil pemesan yang sebelumnya sudah booking. Harga trotolan murai batu umur 1,5 bulan bervariasi, mulai dari Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta per ekor.
“Itu harga trotolan dari trah favorit seperti Bimasakti dan Brimob. Ada juga anakan dari kandang lain yang harganya lebih murah,” tandas Om Heri.
Breeding murai batu DMD BF Bogor
Trotolan murai batu umur 1,5 bulan siap diambil pemesannya.
Om Heri / DMD Bird Farm
Kontak: 0818 0491 4147  ||  Pin BB 522D5385
Alamat: Jalan AMD RT 08 / RW 03, Ciseeng, Parung, Bogor.

sumber : http://omkicau.com/2016/03/20/breeding-murai-batu-dmd-bf-bogor-trah-bimasakti-dan-brimob-paling-diminati/

0 komentar:

Memperlakukan Burung Pleci Sebelum Di Gantang

Rabu, Maret 23, 2016 Unknown 0 Comments

Setidaknya ada beberapa hal yang harus di perhatikan Sahabat Ronggolawers ketika membawa burung Pleci ke arena kontes agar Ia mampu tampil maksimal, salah satunya ketika membawa menggunakan kendaraan pastikan aman serta tidak terguncang selama dalam perjalanan/agar lebih optimal lagi sebaiknya sangkar di kerodong.
Menurut pengalaman Om Welly, Pria asal Purworejo yang memang di kenal sebagai salah satu pengorbit burung pleci yang mempunyai karakter, perlakuaan yang kita terapkan kepada momongan mempunyai dampak masing – masing yang berbeda.
Burung Pleci sendiri selama ini memang di kenal sebagai salah satu burung koloni, umumnya mereka hidup bersosial dengan cara bergerombol, seekor burung pleci peliharaan jika dalam kesehariannya hidup tersendiri (tanpa ada burung pleci lain), maka ketika bertemu dengan burung pleci lainnya Ia akan senang kegirangan sambil loncat kesana-kemari di dalam sangkar, hal itu tentu tidak berlaku jika burung tersebut di peruntukan mengikuti kontes.
Oleh sebab Itu, kebanyakan Pleci Mania umumnya di rumah mempunyai/memelihara burung Pleci lebih dari satu, hal tersebut dilakukan agar mudah membentuk koloni serta agar satu sama lain bisa saling bersahutan. Begitu pula saat menerapkan perlakuaan ketika burung berada di lapangan, sebaiknya sertakan/bawa burung pleci unthulan/pasangan yang kerap menemani burung andalan di rumah, sesampai dilapangan letakan burung tersebut secara berdekatan, ganti pakan harian maupun air minum dengan yang baru, berikan 5 tetes Ebod Joss ke dalam air minum burung tersebut.
Ebod Joss bukanlah dopping melainkan multivitamin yang mampu merangsang pembentukan hormon testosteron, sehingga mampu membuat burung menjadi lebih gacor, daya tahan prima, nafas lebih panjang serta mental tidak mudah anjlok. Ebod Joss cocok di berikan untuk semua jenis burung berkicau khususnya burung lomba serta baik juga di gunakan dalam perawatan burung setelah burung rampung mabung, tidak mau berkicau lantaran stres serta suara burung kurang power.
Menurut survey pakan harian yang cocok di berikan untuk burung pleci ialah Pakan Ronggolawe, pakan ini mengandung anti oksidan yang di definisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif yang berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal di dalam tubuh burung lainnya.
Setelah berikan EF kesukaan burung pleci, misalnya Ulat Hongkong (UH) ataupun kroto dengan porsi secukupnya tergantung kebiasaan masing-masing, sediakan cepuk berisi air dengan ukuran sedang yang biasa di gunakan untuk mandi. Jemur burung sembari di tempel terus dengan unthulannya (Cas) selama kurang lebih 15 menit, setelah itu menjelang di gantang sebaiknya langsung di pisahkan dengan cara mengangkat tinggi-tinggi, biarkan mereka saling bersahutan.
Setelah itu gantang burung di arena perlombaan, jika burung di peruntukan main lebih dari 1 kelas, maka di setiap jeda sesion sebaiknya berikan EF berupa UH maupun kroto dengan Porsi seperti kebiasaan masing-masing sambil terus di cas/di tempatkan secara berdekatan dengan burung unthulan pasangannya.
Ebod Solution Formula Optima 4 in 1 sangat cocok di gunakan untuk perawatan harian semua jenis burung berkicau, termasuk untuk burung pleci, Ekstrak sari buah, Probiotik Lactobacillus Sp, Propolis dan Madu hutan di racik menjadi satu. Dan bisa menghasilkan multivitamin yang benar-benar di percaya mampu mengatasi masalah kebugaran pada burung kesayangan masing-masing di rumah.
Cara pemakaiannya pun cukup mudah yakni campurkan 3 tetes Ebod Solution ke dalam air minum burung untuk pencegahan/menjaga kondisi tubuh burung, serta 5 Tetes untuk mengobati burung yang sudah terlanjur sakit.
sumber : http://www.mediaronggolawe.com/memperlakukan-burung-pleci-sebelum-di-gantang.html

0 komentar:

Khasiat “Ranjau” Buat Kacer

Rabu, Maret 23, 2016 Unknown 0 Comments

Tancep di satu tangkringan, menjadi penunjang poin dalam memuluskan jalan seekor jawara meraih gelar. Para pemain juga selalu memasukan ke dalam syarat utama bila ingin mentransfer seekor jawara. Mereka pasti akan menanyakan apakah burung tersebut  bisa tampil tancep satu tangkringan atau sebaliknya, tidak bisa tenang menampilkan performa terbaiknya.
Begitu berlaku di kacer, satu diantara burung ocehan yang berjenis petarung. Pemain akan berupaya dengan berbagai cara agar bisa menampilkan andalannya tancep satu tangkringan. Di era perkembangan hobi ocehan seperti sekarang, pemain tidak sekadar bertumpu pada setting rawatan agar kacer bisa tancep.
Pemain punya pilihan instan untuk mengkondisikan agar andalannya tidak sampai turun tangkringan dan berada di lantai sangkar. Atau sering dibahasakan oleh para pemain dengan “mengepel”. “Lazimnya bila ada kacer “ngepel”, juri sudah enggak memberikan toleransi pada burung seperti ini meskipun kualitas lagu bagus,” ujar sejumlah pemain kacer Jatim.
Lantas cara seperti apa yang bisa dijadikan senjata ampuh agar kacer tidak terbiasa “ngepel” ? Sebagian pemain kacer sering menggunakan ranjau. Sebuah istilah yang sudah familier di kalangan penghobi kicauan. Ranjau merupakan sebuah benda yang diletakkan di lantai sangkar, bertujuan untuk menghalau  burung agar tidak turun dari tangkringan. Bahan yang digunakan umumnya relatif aman buat burung, tidak membahanyakan keselamatan dari burung itu sendiri.
Di era sekarang, pemain menggunakan ranjau bisa dari berbagai material. Antara lain rumput sintetis, bola warna – warni ukuran kecil, dedaunan, ranting pohon bahkan botol air mineral bekas.
Sebelum muncul beragam ranjau yang kini familier digunakan pemain, pada era 2000-an pemain menggunakan karet pentil. Sejumlah pentil yang biasa berwarna merah atau kuning, dikaitkan satu per satu ke jeruji sangkar hingga membentuk seperti anyaman. Di letakkan di atas lantai sangkar. Untuk mengaitkan karet-karet tadi, para pemain biasanya menggunakan peniti sebagai pengait antara jeruji dan karet pentil.
“Kala itu pemain yang menggunakan ranjau seperti ini memang harus ekstra sabar. Karena harus satu per satu mengaitkan karet pentil ke sisi yang satu dengan sisi lainnya di sangkar. Berbeda dengan pemain sekarang yang lebih memiliki banyak alternatif pilihan ranjau,” ujar salah seorang pemain kawakan kacer.
“Sekarang pemain kacer juga banyak menggunakan ranjau agar burung andalannya tidak turun tangkringan. Ranjau yang mereka gunakan juga bervariasi,” ujar Agus, salah seorang pemain kacer.
Berdasarkan pengalamannya selama ini, Agus sering menggunakan rumput sintetis yang sering dipakai dalam lapangan futsal. Ranjau ini sering digunakan tatkala andalannya akan ditampilkan dalam lomba. “Dengan adanya ranjau, burung akan takut turun ke lantai sangkar. Jadi, relatif jitu untuk mengkondisikan burung tampil lebih maksimal. Bahannya pun aman digunakan tidak mencederai burung”.
Lantas, apakah diperbolehkan dalam kontes ocehan bila ada seekor burung menggunakan ranjau ? Menurut sejumlah juri senior yang ditemui baru-baru ini, dalam penilaian kontes burung ocehan belum ada aturan baku yang melarang penggunaan ranjau. Selama material yang digunakan tidak merugikan burung milik pemain lainnya, tetap diperbolehkan.
“Juri atau panitia tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi berupa diskualifikasi pada burung yang menggunakan ranjau. Karena di dalam pakem penilaian tidak ada aturan yang melarang penggunaan itu. Berbeda dengan penggunaan kerodong yang sering dikibas-kibaskan pemain dari pinggir lapangan. Cara ini dapat mengganggu burung milik pemain lainnya, makanya sejumlah panitia lomba tegas melarangnya,” beber juri yang sudah bertugas sejak era 90-an.
Sejumlah pemain kacer juga merekomendasikan, untuk memaksimalkan penampilan andalan kacer di lapangan bisa menggunakan Ebod Vit. Produk Ebod Jaya ini sudah banyak yang membuktikan bisa meredam kacer agar tidak mudah mbedesi. Jadi, dengan penggunaan ranjau dan Ebod Vit maka kacer andalan Anda siap tampil power full merebut prestasi terbaik di berbagai even bergengsi
sumber : http://www.mediaronggolawe.com/khasiat-ranjau-buat-kacer.html

0 komentar:

LB Fretty diprediksi menyamai Kusumo, tawaran 300 jeti ditolak!

Rabu, Maret 23, 2016 Unknown 0 Comments

Lovebird PrettyLovebird Fretty menjadi salah satu bintang lapangan dalam lomba burung berkicau Polo Homme Cup di Jakarta, Minggu (21/2). Bahkan burung orbitan Om Barnas (Depok) menjadi buah bibir penggemar lovebird di Jakarta dalam beberapa pekan terakhir ini, karena terus-menerus meraih juara pertama.
Dalam even akbar Polo Homme Cup, lovebird Fretty sukses mencetak hattrick. Panitia sebenarnya membuka lima kelas lovebird, tetapi Fretty hanya mengikuti tiga kelas, dan semuanya juara satu.
Penampilan lovebird Fretty memang menarik perhatian. Selain nggacor sambil narik ngekek panjang, durasinya juga luar biasa. Belum lagi volume dan gayanya yang aduhai. Sejak awal digantang hingga turun gantangan, burung ini nyaris tanpa henti.
Lovebird Fretty diprediksi bakal menyamai Kusumo.
Beberapa pengamat bahkan memprediksi, lovebird Fretty nantinya bakal sehebat Kusumo andalan H Sigit WMP (Klaten). “Kalau sama-sama kerja, direndengkan dengan Kusumo, saya lebih menjagokan Fretty,” kata seorang kicaumania asal Tangerang.
Kualitas materi lovebird Fretty memang istimewa. Ngekeknya punya intonasi yang khas, volumenya keras, didukung gayanya yang aduhai.
Penawaran Rp 300 juta ditolak!
Keistimewaan inilah yang membuat beberapa lovebird lovers berminat meminang LB Fretty. Mahar yang ditawarkan pun edan-edanan, mulai dari Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.
“Saya suruh membuka harga mulai dari dua ratus sampai tiga ratus jeti, eh… kok nggak dikasih juga,” jelas salah seorang utusan bos kicaumania yang ditugasi melakukan penawaran.
Untuk saat ini, Om Barnas memang belum berminat melepasnya. “Buat mainan dululah,” tampiknya.
Om Barnas dan lovebird Pretty
Om Barnas belum berniat melepas lovebird Fretty.
Siapa sebenarnya lovebird Fretty yang dalam beberapa pekan terakhir menjadi buah bibir di Jabodetabek? Fretty merupakan pendatang baru. Ini sama seperti pemiliknya yang juga pendatang baru di blantika lomba burung kicauan.
Baru beberapa minggu turun di lapangan, LB Fretty sudah 10 kali meraih juara pertama. Bahkan ada dua event organizer di Depok yang melarang lovebird Fretty tampil, karena dalam even sebelumnya menjuarai semua kelas.
sumber : http://omkicau.com/2016/02/23/lb-pretty-diprediksi-menyamai-kusumo-tawaran-300-jeti-ditolak/

0 komentar:

Burung cucak cungkok beredar di pasaran

Selasa, Maret 22, 2016 Unknown 0 Comments

Burung cucak cungkok alias cucak cungko












Burung cucak cungkok alias cucak cungko
berapa sobat kicaumania melaporkan, di Pasar Burung Pramuka Jakarta banyak dijual cucak cungkok (Chloropsis hardwickii), atau ada juga yang menyebutnya sebagai cucak cungko. Harganya lumayan mahal, sekitar Rp 3,5 juta. Dalam literatur perburungan, cucak cungkok disebut sebagai orange-bellied leafbird karena memiliki kekhasan pada bagian perutnya yang berwarna oranye. Suaranya ciamik, bahkan beberapa sobat kicaumania menganggapnya lebih merdu daripada cucak hijau
Komentar awal dari sobat kicaumania saat melihat burung ini adalah ganteng, keren, bahkan ada juga yang menilai unik. Sekilas mirip cucak hijau, sehingga ada juga yang menyebutnya cucak hijau cungkok. Belum diketahui apakah selain di Pasar Burung Pramuka, burung ini juga beredar di daerah lain 
Semula saya ragu, benarkah cucak cungkok ada di Indonesia? Sebab, menilik beberapa referensi, spesies ini terdiri atas 4 subspesies (ras) dan semuanya tidak dijumpai di Indonesia. Berikut ini 4 subspesies dari burung cucak cungkok:
1. Chloropsis hardwickii hardwickii (Jardine & Selby, 1830)
Habitatnya di wilayah utara India, wilayah timur dari lereng Pegunungan Himalaya, wilayah selatan China (termasuk Tibet dan Yunan), hingga Myanmar, wilayah baratlaut Thailand, dan wilayah utara Laos.
Cucak cungkok ras hardwickii (Chloropsis hardwickii hardwickii)
Cucak cungkok ras hardwickii (Chloropsis hardwickii hardwickii)
2. Chloropsis hardwickii lazulina (Swinhoe, 1870)
Habitatnya hanya di dataran tinggi Kepulauan Hainan, sebuah provinsi kecil di China.
Cucak cungkok ras lazulina (Chloropsis hardwickii lazulina)
Cucak cungkok ras lazulina (Chloropsis hardwickii lazulina)
3. Chloropsis hardwickii melliana (Stresemann, 1923)
Subspesies ini hidup di dataran tinggi di wilayah selatan China (dari Guizhou dan Guangxi timur hingga Fujian), kemudian di wilayah utara, tengah, dan selatan Vietnam.
Cucak cungkok ras melliana (Chloropsis hardwickii melliana)
Cucak cungkok ras melliana (Chloropsis hardwickii melliana)
4. Chloropsis hardwickii malayana (Robinson & Kloss, 1923)
Jenis ini merupakan burung endemik di wilayah selatan Myanmar dan Semenjanjung Malaysia. Subspesies ini juga hanya dijumpai di dataran tinggi.
Cucak cungkok ras malayana (Chloropsis hardwickii malayana)
Cucak cungkok ras malayana (Chloropsis hardwickii malayana)
Melihat peta persebaran burung cucak cungkok, sama sekali tidak menyebutkan salah satu wilayah di Indonesia, terutama Sumatera yang berdekatan dengan Semenanjung Malaysia. Mungkinkah burung ini bermigrasi dari Malaysia ke Sumatera, melintasi Selat Malaka?
Jika melihat perilakunya, sebagaimana ditulis para ornitholog di beberapa buku dan website, keluarga leafbird dikenal sebagai burung penetap (non-migrasi): sama seperti murai batu. Burung non-migrasi tak akan pernah meninggalkan habitatnya dalam radius lebih dari 20 km.
Murai batu Jambi, misalnya, tidak mungkin akan terbang jauh sampai ke Aceh. Begitu pula dengan cucak cungkok, cucak hijau, cucak rante, dan kelompok leafbird lainnya. Ketika habitatnya rusak, misalnya oleh penebangan liar atau penjarahan hutan, biasanya burung-burung ini hanya bisa pasrah, lalu mati.
Saat ini sudah lumayan banyak kicaumania yang memiliki cucak cungkok. Bahkan ada sobat kicaumania di Jawa Timur yang memilikinya. Hampir semuanya memperoleh burung ini di sejumlah pasar burung, terutama di PB Pramuka.
Ada beberapa kemungkinan mengenai asal-mula cucak cungkok yang dipasarkan di pasar burung :
  • Impor dari Malaysia, atau bisa juga dari Vietnam, Thailand, dan China.
  • Ada pemodal besar yang diam-diam menangkar burung ini, kemudian melemparnya ke pasaran dengan harga tinggi (Rp 3,5 jeti, bro…).
  • Ada spesies cucak cungkok, terutama ras malayana, yang hidup di kawasan hutan Sumatera, tetapi tidak pernah terdeteksi para ornitholog. Kemungkinan seperti ini bisa terjadi, jika kita belajar dari pengalaman penemuan spesies burung hantu di Lombok , yaitu rinjani scops owl (Otus jolandae), padahal spesies ini sudah ada  ratusan tahun lalu di wilayah tersebut dan baru diketahui ahli burung dari Swedia dan AS.
Apapun kemungkinannya, cucak cungko tidak termasuk dalam daftar burung yang dilindungi. Akan lebih baik lagi jika Anda membeli sepasang, jantan dan betina, kemudian ditangkarkan. Sebab melihat kualitas suaranya, bisa jadi cucak cungko kelak akan menjadi burung lomba yang makin digemari kicaumania.
Untuk mendengarkan atau mengunduh suara cucak cungkok, silakan buka kembali artikel Gile betul nih suara cucak cungkok, dan bagus sekali dijadikan sebagai burung master.
Berikut ini tayangan video burung cucak cungkok yang sudah dimaster dengan tembakan burung gereja, cucak jenggot, serindit, pancawarna, dan lain-lain.

sumber : http://omkicau.com/2013/02/28/burung-cucak-cungkok-beredar-di-pasaran/

0 komentar:

Perawatan harian dan lomba kacer Killer, jawara HUT TVRI Jabar

Selasa, Maret 22, 2016 Unknown 1 Comments

Kacer Killer in action
Lomba burung berkicau HUT Ke-29 TVRI Jabar memang telah usai. Tetapi even akbar yang berlangsung di halaman TVRI Jabar, Jalan Cibaduyut 269 Bandung, Minggu (13/3), itu memberi kesan tersendiri bagi Om Dedy Depok yang mengawal kacer Killer milik Om Willy (JP Hero Belitung).

Kacer Killer milik Om Willy (JP Hero Belitung), jawara HUT Ke-29 TVRI Jabar.
“Baru kali ini kelas kacer, khususnya di Bandung, berisi 80 gantangan. Ini sekaligus pengalaman pertama bagi kacer Killer bertarung dengan jumlah peserta sebanyak itu,” ungkap Om Dedy yang sehari-hari dipercaya merawat kacer Killer.
Hasilnya pun tidak mengecewakan. Kacer Killer mampu menjuarai Kelas Ebod Solution dan juara 2 Kelas Kebumen. Padahal lawan yang dihadapi tak hanya bejibun, tetapi juga hebat-hebat.
Killer memang sudah sering menjuarai lomba, baik skala regional di Jabodetabek maupun skala nasional. Di pengujung tahun 2015, burung ini bahkan mencetak hattrick dalam even Piala Prembun di Sukabumi.
Om Willy dan Om Dedy sebelumnya juga berpartisipasi dalam HUT Ke-28 TVRI Jabar (2015). “Waktu itu, kami menurunkan kacer Monster milik Bos Willy, dan meraih juara kedua,” kata Om Dedy Depok.
Om Willy bersama kacer Ibra
Om Willy punya seabrek kacer jawara, termasuk Ibra.
Prestasi kacer Killer dalam HUT Ke-29 TVRI Jabar, Bandung (13/3):
KACER EBOD SOLUTION
1KillerWillyJP Hero Belitung
2GojigowAdhithGordes SF
3PokerBrotherBrother SF
4Robot GedegWaluyo 056KMB
5Raja RampokPetrikSukabumi Pasundan
6ArjunaWaluyo 056KMB
7IbraWillyJP Hero Belitung
9Raja PestaOkyDuta KMB
10ObituaryH BandiNgapak Team
12MarquezRama VikiViki Team
13Raja TembakTasa KurniaDuta KMB
14King SnekPetrikSukabumi Pasundan
15AnugrahDick / DediKMB
16Pendekar SleborAsep ProKMB
17CinderelasGafazakaKMB
18Killing WesiDaniSukabumi Pasundan
19KirnaAdit PutraBE
20Kolor IjoDianKMB Banteng
227070Zaman / AsdonKMB
KACER KEBUMEN
1MegadethIs CijerahX-Teralis Besi SF
2KillerWillyJP Hero Belitung
3PokerBrotherBrother SF
4Pangeran SleborAsep Pro KMBKacer Mania Bandung
5JokowiKoloniSukabumi
6GojigowAdhitz P / UmankGordes SF Cianjur
7ObituaryH BandiNgapak Team
8KrakatauFox 36Bandung
9RossiH RizalCahaya SF Cianjur
10ArjunaWaluyo 056Kacer Mania Bandung
11AnugrahDick / DediKMB
12Killing WessiDaniSukabumi
13DozerH Agus JokerBatuNunggal
Kacer Killer memang memiliki kualitas sebagai burung jawara. Gayanya aduhai, meliuk-liuk sambil buka ekor, serta duduk  anteng nancap di tangkringan. Meski dikepung lawan-lawannya, dia tidak gentar, dan terus mengeluarkan materi mewahnya yang terdiri atas lagu isian cililin,siri-siri, kapas tembaklovebirdkenariciblek, dan suara burung kecil lainnya. Speednya rapat, volume tembus, dengan durasi kerja luar biasa.
Sekilas perawatan kacer Killer
Kestabilan kacer Killer tentu tidak terlepas dari perawatan hariannya. Dalam satu even, Killer bisa turun beberapa sesi. Semua ini jelas membutuhkan stamina luar biasa. Meski demikian, Killer sama sekali tak pernah  menggunakan umbaran untuk melatih fisik dan meningkatkan staminanya.
“Kalaupun masuk umbaran, itu hanya untuk mandi saja. Sebab kalau mandi di keramba biasa, Killer tidak bisa tenang. Makanya mandinya di kandang umbaran, saya sediakan bak buat mandi. Selesai mandi, ya dimasukkan lagi ke kandang harian,” jelas Om Dedy.
Kacer Killer
Khusus mandi, Killer menggunakan kandang umbaran.
Setiap pagi, kerodong dibuka dan kacer Killer dianginkan sekitar 15 menit, kemudian dimasukkan ke bak mandi. Usai mandi, burung dijemur, dengan durasi sekitar 2 – 3 jam.
Extra fooding (EF) berupa jangkrik (5-10 ekor). Porsi jangkrik disesuaikan dengan kondisi burung. Apabila burung terlihat agak galak, maka porsi jangkrik dikurangi, ditambah sedikit kroto.
Jika mau mengikuti lomba ke luar kota, maka Om Dedy akan berangkat pagi-pagi sekali. Misalnya ketika hendak mengikuti even HUT TVRI Jabar di Bandung, dia berangkat dari Depok selepas subuh.
“Sampai di arena lomba, burung ditempatkan agak jauh dari lapangan, supaya burung lebih tenang serta tidak terpancing oleh suara burung lain, terutama burung sejenis,” tambah Om Dedy.
Om Dedy dan kacer Killer
Om Dedy (kiri) sukses orbitkan kacer Killer ke level nasional.
Bahkan biar lebih aman dan tenang, Om Dedy kerap menyimpannya dalam mobil. Sebelum turun di sesi pertama, Killer diberi jangkrik hingga 10 ekor serta 10 ekor ulat hongkong.  “Intinya, burung sengaja kita buat kenyang,” ujarnya.
Kalau mau tampil pada sesi kedua, Killer kembali diberi jangkrik, dengan porsi 5 ekor. Jika mau turun lagi di sesi berikutnya, diberi lagi 3 ekor jangkrik. Begitu seterusnya. Setiap mau turun pada sesi selanjutnya, maka  porsi jangkrik dikurangi.

sumber : http://omkicau.com/2016/03/19/perawatan-harian-dan-lomba-kacer-killer-jawara-hut-tvri-jabar/

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.